Powered By Blogger

Jumat, 26 September 2014

MENGENAL TUHAN KOMUNIS & IDIOLOGINYA



      Pada tahun 1918 listrik masuk jauh ke pedalaman Rusia, sehingga desa-desa yang selama itu gelap dan suram, mulai tahun itu terang benderang :
“ Listrik akan menggantikan Tuhan. Biarlah para petani itu akan menyembah listrik. Karena nanti mereka akan merasa bahwa listrik memiliki kekuasaan lebih besar daripada kekuasaan surga. Bahwa kekuasaan pemerintah pusat lebih berwibawa ketimbang kekuasaan surga”                      Demikianlah perkataan Lenin ( Penggagas paham Komunis )


Faham Komunisme mengajarkan dan berusaha mewujudkan dua hal :
-Peperangan antar kelas social yang tanpa henti.
-Penghapusan penuh Hak kepemilikan pribadi (Segala sesuatu harus menjadi milik umum )

Ini  dilakukan tidak secara rahasia atau degan cara tersembunyi, tapi secara terbuka, dan
menggunakan sarana apapun yang mungkin, bahkan yang paling kejam sekalipun
Untuk mencapai tujuan ini, komunisme merasa tidak ada yang perlu ditakuti untuk
dilaksanakan, dan tidak menghormati atau tidak menghargai apapun. Ketika berkuasa,
kebiadaban dan perlakuannya yang tidak manusiawi sungguh melampaui batas.

Paham ini meninggalkan puing-puing pembantaian dan penghancuran yang
mengerikan. Wilayah Eropa Timur dan Asia yang terbentang luas menjadi bukti akan
hal ini”

Bagaimana sikap ummat Islam Indonesia ?
Sembilan tahun sesudah pengkhianatan Madiun 1948, di Palembang pada tahun 1957 dilangsungkan Muktamar Alim Ulama se-Indonesia, yang dihadiri 609 orang. Pembahasan meliputi bidang  politik, sosial, ekonomi dan agama. Keputusannya adalah :
“Dari sudut pandang Islam, ideologi komunis ini kufur hukumnya, dan haram bagi
ummat Islam untuk menganutnya”

Orang komunis selalu meyebut mereka tidak anti agama, karena takut kehilangan anggota yang mudah kena tipu, karena memang mayoritas tidak tahu ucapan-ucapan dan prinsip dasar dari Marx dan Lenin (pencetus faham komunis ) di atas. Termasuklah sejumlah ulama seperti Haji Misbach dari Solo, Datoek Batoeh dari Koto Laweh dan Haji Adnan dari Tegal, yang bersimpati pada PKI karena tertarik pada program tani tak bertanah dan buruh yang miskin atau kaum dhu’afa dalam istilah Islam.

Kepada Haji Misbach, Datoek Batoeh, Haji Adnan, tulisan-tulisan Marx dan Lenin yang sangat anti Tuhan itu ditutup, tidak ditunjukkan. Karena Kalau ketahuan, pasti ketiga ulama itu akan sangat marah, keluar dan menentang PKI.
Dua kalimat Lenin  yang membahayakan adalah :
“Seorang komunis harus tahu cara melawan agama “
“Dan Agama adalah musuh untuk dilawan dan dihancurkan”
Dengan ini dusta bahwa orang komunis tidak anti agama, telah dipatahkan dengan telak.

Apa sebenarnya tujuan ideologi ini ?
Mengenai tujuan, paling tepat mari kita rujuk “Kitab Suci” komunis, manifesto komunis, 1848, bunyinya : “MEREBUT KEKUASAAN YAITU DENGAN MENGGUNAKAN KEKERASAN”

Untuk merebut kekuasaan, komunis dimana-mana membentuk dewan revolusi, termasuk di Indonesia (1965). Sebagai gerak tipu diciptakan sandiwara G-30-S yang dituduhkan sebagai “Masalah intern angkatan darat”.
Tujuan pokok adalah merebut kekuasaan lewat dewan revolusi yang dibentuk dimana-mana.
Tapi apes karena tidak terkoordinir rapi. Rakyat Indonesia yang berpengalaman dengan ganasnya pemberontakan Madiun, mendahului gerak dewan revolusi, dan berjatuhanlah korban.
Sisa CC-PKI harus minta maaf kepada seluruh mantan anggota partai (Gardono : 2005), karena kegagalan terbesar komunis dalam sejarah dunia menggerakan revolusi di Indonesia 1 Oktober 1965.

Apa petunjuk ideologi dalam perebutan kekuasaan ?
1. Dari sumber “kitab suci” komunis manifesto komunis, 1848 (Karl Marx dan Friedrich Engels)
“Komunis menganggap tidak perlu menyembunyikan pandangan dan tujuan mereka. Mereka mendeklarasikan secara terbuka bahwa tujuan mereka merebut kekuasaan hanya dapat dicapai dengan menggunakan kekerasan, menggulingkan seluruh sistem sosial yang ada.”

2. Dari sumber pedoman partai terlengkap : The World Communist Movement-Outline Of Strategy and Tactics (Gerakan komunis dunia-Ringkasan strategi dan taktik)
Dokumen resmi Partai Komunis, disusun oleh empat belas ideology partai, diketuai oleh V.V. Zagladin, diterbitkan oleh Progress Publishers, Moscow, 1973.
Enam butir instruksi untuk perhatian khusus :
a. …yakin bahwa perebutan kekuasaan dengan senjata adalah yang paling mungkin dan paling bisa terjadi (halaman 142)
b. Kemenangan revolusi sosialis Oktober yang jaya, hasil pemberontakan bersenjata, adalah kemenangan marxisme kreatif (halaman 143)
c. …memilih bentuk kekerasan dalam merebut kekuasaan …. (halaman 147)
d. …perhatian khusus pada persiapan terperinci kekuatan revolusioner untuk pemberontakan bersenjata (halaman 147)
e. Orang-orang komunis habis-habisan berlatih menggunakan bentuk perjuangan secara damai atau tidak damai, legal dan illegal, parlementer dan massa…(halaman 152)
f. ….menggunakan cara perjuangan damai dan konflik, legal dan illegal, serta menunjukkan keahlian mengkombinasikannya… (halaman 153)

3. Dari sumber : Resolusi Konferensi Partai-Partai Komunis Sedunia, 1976
“Laksanakan perebutan kekuasaan dengan segala cara yang mungkin : kalau terhalang oleh prinsip diktator proletariat, buang prinsip itu dan injak dengan kaki. Kalau kelompok nasionalis berkeberatan, berdamailah dengan mereka dan katakan bahwa kalian nasionalis juga. Ganti kulit kalian ! ganti warna kalian dan tunggangi gelombang untuk sampai pada kekuasaan…., kekuasaan, kekuasaan, kekuasaan,  Persetan dengan prinsip.
(Mustafa Mahmoud, Marxism and Islam, 1985)

Dengan demikian gamblanglah bagi kita bahwa tujuan puncak ideology ini adalah : PEREBUTAN KEKUASAAN DENGAN KEKERASAN DAN PERTUMPAHAN DARAH, istilah bombastiknya “REVOLUSI”

Perembesannya Mirip Sel Kanker
Apakah karena di suatu Negara komunis dilarang atau dibubarkan, lalu kegiatannya terhenti ? Tidak !. Mungkin pada awalnya macet, tapi seperti sel kanker, bila tidak dioperasi total dan masih tersisa dari pembedahan, maka koloni-koloni sel kankernya akan menyebar dan merembes keman-mana lagi. Seorang tokoh Sayuti Melik yang mengingatkan kita dalam tulisan beliau “Kewaspadaan Terhadap Gerakan Komunis”
Beliau mengatakan ..”gerakan komunis di manapun juga, tidak akan berhenti oleh karena partai atau organisasinya dilarang dan dibubarkan oleh fihak kekuasaan…”

Tidak ada satu ideologi pun dalam sejarah dunia yang mewajibkan instrument partai politiknya merebut kekuasaan secara kekerasan dan berdarah seperti komunis ini. Adalah Musso (Tokoh Komunis ) yang kembali  ke Indonesia 22 tahun kemudian, dan melakukan  pengkhianatan Madiun 1948 dengan gaya preman dan grusa-grusunya (menurut SK Trimurti, dalam Subagiyo I.N. : 1986) dan akhirnya gagal lagi. Aidit yang dalam pengkhianatan Madiun adalah anak buah sekaligus pendamping Musso dan kemudian lari setelah gagalnya pemberontakan tersebut, tidak sudi mengulangi kegagalan gaya Musso.

Setelah gagal PKIpun kembali melakukan pemberontakan dalam dua tahap. Pertama membunuh 7 jenderal lewat tangan Untung (berhasil 87,71 %). Kedua, menggerakan perebutan kekuasaan lewat Dewan Revolusi yang dibentuk di seluruh Indonesia. LANGKAH TERPENTING INI GAGAL TOTAL, karena koordinasi ternyata berantakan.
karena di dahului rakyat Indonesia yang anti PKI telah mengantisipasi rencana kudeta ini.
APAKAH KOMUNIS DI INDONESIA AKAN MENCOBA LAGI MEREBUT KEKUASAAN ?
Di Negara manapun, apabila :
1. Hukum tidak tegak kukuh, keadilan tidak dilaksanakan sungguh-sungguh,
2. Korupsi dan penyalah gunaan jabatan meluas dan merajalela
3. Situasi chaos, anarkis, kacau, massa gampang dihasut-merusak-membakar-membunuh,
4. Jarak antara orang sangat kaya dengan orang sangat miskin seperti jurang yang menganga lebar

Maka jalan bagi komunis di manapun merebut kekuasaan akan mulus dan gampang.
Astaghfirullah…saat ini kondisi tersebut sudah memenuhi ke empat syarat diatas?.. Dan bukankah sudah pula ada tokoh pejabat dari salah satu partai di Indonesia yang terang terangan mengatakan lewat Bukunya“ Aku Bangga Menjadi Anak PKI..!!”

Semoga Bermanfaat 
Dihimpun dari berbagai sumber.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar