Powered By Blogger

Selasa, 21 Oktober 2014

--- Cintailah Dia Sewajarnya ---

   Allah Azza wajalla telah menciptakan segala sesuatu dengan ukuran-Nya, dan hal prinsip dalam ukuran ini adalah keseimbangan. Maka coba tengok saja, adakah ciptaan Allah yang keluar dari keseimbangan ini? Mulai dari penciptaan galaksi dan alam semesta hingga sampai pada materi terkecil dari suatu benda yang dikenal dengan istilah atom. Semuanya sesuai dengan ukuran. Tidak lebih. Dan tidak kurang.

    Jika kemudian kita menemukan fakta bahwa ada beberapa ciptaan-Nya yang memang dikehendaki untuk tidak seimbang, semisal manusia yang kakinya hanya sebelah dan seterusnya maka itu bukanlah penyimpangan dari kaidah umum, namun pasti ada hikmah yang dikehendaki-Nya untuk si makhluk tersebut dan untuk manusia-manusia lain di sekitarnya. Entah tentang kesabaran, tentang kesyukuran, tentang kelemahan manusia sebagai makhluk, dan tentang-tentang yang lain yang bila kita benar dalam memandang fenomena itu maka ada banyak pelajaran yang akan bisa diambil.

Dan ternyata, Allah tidak hanya menyifatkan keseimbangan ini pada benda/materi yang dapat terindra. Tetapi Dia juga menjadikan keseimbangan ini sebagai warna pada segala hal, pun yang sifatnya bukan materi. Misalnya ketika Dia menjadikan umat islam adalah umat yang pertengahan dan melarang sikap berlebih-lebihan (tidak wajar) dalam menjalankan agama ini.

Allah SWT berfirman, "Dan demikian (pula) Kami telah menjadikanmu (ummat Islam), ummat yang pertengahan dan pilihan agar kamu menjadi saksi atas (perbuatan) manusia dan agar Rasul (Muhammad) menjadi saksi atas (perbuatan)mu." (Al-Baqarah: 143).

Diriwayatkan dari 'Abdullah bin Mas'ud r.a. berkata, "Rasulullah saw. bersabda, 'Celakalah orang-orang yang melampaui batas!' Beliau mengucapkannya tiga kali.” (HR. Muslim; 2670).

Lebih jauh lagi, ternyata Rabb Yang Paling Tahu tentang apa yang terbaik bagi kita juga telah menggariskan melalui Sabda Rasul-Nya bahwa prinsip keseimbangan itulah yang hendaknya mewarnai hati dan perasaan kita dalam aktivitas utamanya : mencintai dan membenci.

Rasulullah shalallahu 'alaihi wa sallam bersabda:

"Cintailah orang yang kamu cintai sewajarnya, boleh jadi pada suatu hari kelak ia akan menjadi orang yang engkau benci. Dan, bencilah orang yang kamu benci sewajarnya, boleh jadi pada suatu hari kelak ia akan menjadi orang yang engkau cintai." (HR. At-Tirmidzi)

Cinta dan benci, adalah dua hal yang substansi/muatannya beda jauh tetapi pembatasnya hanyalah selaput tipis yang mudah robek. Jika bisa diibaratkan hati kita ini sebagai organ jantung, maka cinta layaknya darah bersih yang kaya akan oksigen sedangkan benci adalah darah kotor yang muatannya adalah karbondioksida. Pembatas dua darah yang peranannya berbeda jauh ini hanyalah berupa katup dan dinding jantung. Jika jantung melakukan aktivitas memompa dengan normal dan wajar, maka darah bersih dan darah kotor ini pun takkan merugikan karena keberadaan keduanya merupakan salah satu siklus penunjang kehidupan manusia. Namun jika karena ada tekanan yang berlebihan pada jantung sehingga ia bekerja tidak sewajarnya, maka bisa jadi akan mengakibatkan kebocoran pada dinding jantung atau katup, sehingga bercampurlah darah kotor dengan darah bersih yang jika dibiarkan akan dapat membawa pada kematian.

Begitulah dahsyatnya energi dari cinta dan benci yang tidak dikelola dengan menggunakan prinsip keseimbangan/kewajaran. Ia akan mampu membinasakan pemiliknya. Seperti kisah yang sudah sangat terkenal semisal Laila Majnun, Romeo Juliet, dan seabreg kisah roman picisan yang akhirnya ditiru oleh manusia yang mengaku dirinya para "pecinta" yang karena cintanya yang teramat dalam ( katanya alias Jere..) kepada kekasihnya maka berlakulah bagi mereka kaidah-kaidah: jika kau mati ku juga mati, atau jika kau putuskan aku maka ku mati, atau jika kau sakiti hatiku kau yang kupastikan mati. Naudzubillah..

Sering kita jumpai berapa banyak pasangan yang semula sangat memuja pasangannya tapi kemudian karena ada satu dua hal kecil yang tidak ia harapkan dilakukan pasangannya maka kemudian yang terjadi adalah pertengkaran tanpa ujung. Dengan sekejap, cinta yang menggunung tiba-tiba berganti dengan benci yang pekat bergulung-bergulung. Yang akhirnya membawa kepada perceraian dan permusuhan seumur hidup.

Maka bijak sekali Umar bin Khattab ra yang menasehati putranya: "Hai Aslam, jangan jadikan cintamu sebagai beban dan jangan sampai bencimu membuat binasa."

Aku bertanya: "Bagaimana hal itu bisa terjadi?"

Beliau mengatakan: "Jika engkau mencintai, janganlah berlebihan seperti seorang anak kecil mencintai sesuatu. Dan, jika engkau membenci, janganlah berlebihan hingga engkau suka mencelakai sahabatmu dan membinasakannya." (Shahih, diriwayatkan oleh al-Bukhari dalam al-Adabul Mufrad)

Atau juga yang telah diungkapkan melaui bait-bait indah para penyair.

Jika engkau membenci, bencilah dengan kebencian sewajarnya
Karena sesungguhnya engkau tidak tahu, suatu ketika engkau akan kembali

Jika engkau mencintai, cintailah dengan cinta sewajarnya
sebab engkau tidak tahu, suatu ketika engkau memutus cinta itu

(Hadbah bin Kasyram)

Cintailah kekasihmu dengan cinta sewajarnya
Niscaya tidak akan membebanimu bila kamu memutus cinta itu

Dan bencilah musuhmu dengan benci sewajarnya
Karena bila engkau berusaha untuk mencintainya maka engkau akan bersikap bijak padanya

(An-Namar bin Taulab)
 Karena, cinta itu bagi kita adalah layaknya air bagi tanaman. Jika kekurangan air maka tanaman itu akan layu, meranggas, kemudian mati. Dan jika berlebihan, air itu akan membusukkan akar-akarnya dan mencabutnya juga dengan paksa dari kehidupannya.  Maka mintalah kepada pasangan hidupmu, agar mencintai anda secara wajar http://semestawanita.blogspot.com

(( Griyayasa Tangerang barat )) 

Jumat, 17 Oktober 2014

PERNIKAHAN SEUMUR JAGUNG ITUPUN AKHIRNYA KANDAS

    Selepas ba'da sholat  jumat siang tadi, saat kaki ini menuruni tangga masjid tiba tiba dari belakang seorang teman menepuk bahuku, lantas membisiki telingaku "ada berita duka mas andry!!" sambil mengerutkan dahiku aku coba menimpalinya "berita duka apaan?" saat itu aku belum paham maksud dari berita tersebut, akhirnya setelah diceritakan  panjang lebar, akupun baru tahu maksud berita duka tersebut.. 

   Yach.. ini berkaitan salah seorang teman pengajian, seorang teman yang dulu sempat menyadarkanku akan pentingnya menuntut  ilmu agama, saat ini dia sedang dirundung masalah, rumah tangganya yang baru seumur jagung telah kandas, akupun tidak habis fikir, kenapa bisa terjadi,, dan sekarang sedang persiapan untuk diajukan di pengadilan agama. Aku baru teringat kalau beberapa hari yang lalu dia datang kerumah, namun kebetulan aku pas tidak ada dan beberapa kali sms ke aku ingin zyaroh ke tempatku namun lagi lagi  pekerjaan sedang menyibukanku, mungkin ia butuh teman curhat, teman ngobrol atau apalah..

   Sebenarnya sejak dari awal aku diajak menemani untuk melamar akhwat tersebut sejujurnya akupun kurang begitu cocok dengan pilihan hati temanku ini, Dia yang seharusnya lebih paham soal agama terutama soal kriteria memilih calon istri yang baik menurut islam, mengapa dia justru lebih memilih akhwat yang masih "awam" (sedikit tentang pemahaman agamanya) ditambah lagi dia adalah seorang janda (meskipun tanpa anak) dan tidak memilih untuk bersabar menunggu pilihan yang sedang dicarikan oleh seorang ustadz, mungkinkah dia lebih memilih paras yang cantik dibanding agamanya? wallahu a'lam.. hanya Allah dan hatinya yang tahu. dan tentang sebab perceraian itu ternyata kabarnya istrinya terlalu banyak menuntut & mengatur terutama soal keuangan dan ditambah lagi kurang taat ( gampang melawan ) terhadap perkataan suaminya.

    Mudah mudahan dari kejadian tersebut, temanku serta kita semua bisa mengambil hikmahnya, betapa seorang yang telah berilmupun bisa terjatuh kedalam sebuah kesalahan dalam memilih pasangan hidup dan satu lagi bahwa paras yang indah ( cantik ) ternyata bukan jaminan membuat sebuah pernikahan itu bahagia.. 

Bukankah nabi kita telah bersabda:

عنْ أبِيْ هُرَيْرَةَ – رَضِيَ اللهُ عَنْهُ – عَنِ النَّبِيِّ – صَلّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلّمْ – قَالَ: تُنْكَحُ المَرْأةُ لِأَرْبَعٍ: لمِالِهَا، وَلِحَسَبِهَا
،

وَلِجَمَالِهَا، وَلِدِيْنِهَا فَاظْفَرْ بِذَاتِ الدِّيْنِ تَرِبَتْ يَدَاكْ
Dari Abu Hurairah – rhadiyallahu anhu – dari Nabi Muhammad SAW, beliau berkata: “Seorang perempuan dinikahi karena empat perkara, karena hartanya, karena kedudukannya, karena kecantikannya, (atau) karena agamanya. Pilihlah yang beragama, maka kau akan beruntung, (jika tidak, semoga kau) menjadi miskin”. 
Dalam hadist diatas, kita patut memperhatikan 4 hal dalam memilih jodoh. 4 kriteria tersebut adalah Agama,kecantikan,keturunan, dan harta. Berikut ini adalah penjelasan tentang 4 kriteria tersebut :




(1) Harta 
   
Ada juga yang memilih jodoh karena calon istri/suami punya harta yang banyak. Inipun tidak dilarang. Tetapi sebaik-baik pilihan adalah karena agama. Memilih wanita dengan melihat kekayaannya saja adalah sebuah kesalahan besar, kenapa? Karena wanita kaya tersebut boleh jadi shalihah atau tidak shalihah. Jika shalihah, beruntunglah lelaki yang memilihnya, namun pada umumnya yang terjadi tidak seperti itu, dalam kenyataan, berapa banyak seorang lelaki yang menikah dengan wanita kaya “tak beragama” kemudian wanita tersebut – karena merasa semua harta adalah miliknya – lantas menyepelekan sang suami, angkuh, dan tak mau taat kepada suaminya?

HADIST: Dari Ibnu Majah, dari Umar, hadits marfu’, bahwasanya Rasulullah saw pernah berkata: “Janganlah kalian menikahi perempuan karena keelokannya, karena boleh jadi keelokannya itu akan binasa, jangan pula kalian menikahi perempuan karena hartanya, karena boleh jadi hartanya itu akan membuatnya berlaku angkuh/sombong/melampaui batas, tapi nikahilah seorang wanita karena agamanya, dan (ketahuilah) bahwa budak wanita yang hitam legam namun beragama itu lebih baik.


(2) Keturunan baik atau kedudukannya

Para ulama memakruhkan seseorang untuk menikah dengan seseorang yang tidak dikenal asal-usulnya, tidak dikenal siapa ayahnya, dikhawatirkan asal-usulnya tidak baik, karena umumnya sifat seorang wanita tidak jauh dari induknya.
 
Hendaklah wanita itu dari golongan keturunan yang baik, maksudnya dari kaum yang terkenal menjaga urusan agamanya dan termasyhur dengan perjalanannya yang lurus. Sebab wanita dari rumah tangga yang seumpama itu akan memelihara dan mendidik putera-puterinya pada jalan yang diridhoi oleh Allah dan Rasul-Nya.
 
(3) Kecantikan 
  
Manusia telah diciptakan dengan fitrah menyukai segala sesuatu yang indah, elok dan cantik. Sebaik-baik perempuan adalah yang membuat suaminya bergembira ketika memandangnya karena keelokan dan pesona wajahnya. Manis atau cantik rupanya, ini juga sering dituntut oleh orang karena dengannya akan terpelihara diri dari mencari yang lain (jodoh yang lain), sebab tabiat manusia biasanya tidak pernah puas dengan isteri yang buruk rupa. Jika disebutkan supaya memilih yang teguh agamanya bukanlah berarti melarang memilih yang cantik rupanya.
 
(4) Agama 
 
Hendaklah isteri itu seorang yang shaleh dan berpegang teguh kepada agamanya. Yang termasuk dalam kategori agama adalah baik budi pekertinya, akhlaknya. Inilah sebaik-baik pilihan.
 
Agama di sini maksudnya adalah ketaatan bukan sekedar penampilan luar, bukan berarti jika tidak berjilbab juga tidak apa-apa asalkan shalihah (baik tingkah lakunya). Berjilbab merupakan setengah ketaatan, setengahnya lagi adalah tingkah laku, artinya, seorang wanita yang tidak berjilbab tidak dinilai beragama dalam pandangan hukum agama, karena ketaatannya kurang, walaupun wanita tersebut baik akhlaq dan perilaku kesehariannya.

Kenapa penyebutan agama dalam hadits tersebut diakhirkan,ini seharusnya kita pertanyakan,kenapa ? karena agama adalah hal terpenting yang harus diutamakan ketika memilih calon istri? Karena pada kenyataannya,hanya sedikit dari kaum pria yang memilih wanita dari agamanya.

Rasulullah saw bersabda “Tidak ada hal yang paling bermanfaat bagi seorang mukmin setelah taqwa kepada Allah selain wanita shalihah, jika diperintah, ia menaatinya, jika dipandang, ia membuatnya bahagia/senang, jika bersumpah, ia memenuhi sumpahnya, jika ditinggal suaminya, ia menjaga diri dan harta suaminya.

Rasulullah saw bersabda “Barang siapa yang Allah beri rizki wanita shalihah, maka sungguh Allah telah menolongnya untuk menyempurnakan setengah agamanya, maka takutlah kepada Allah (dalam memenuhi) setengahnya lagi.
 
(( Griyayasa Cikupa Tangerang ))

Sabtu, 11 Oktober 2014

SAAT MEMAKAI CINCIN BATU AKIK, TETAP JAGA TAUHID KITA

Sesungguhnya bangsa jin sudah sunnatullah menyukai tinggal lokasi atau berada di benda-benda alam manusia, ada beberapa tempat alam manusia yang disukai jin

1. Tempat peristirahatan unta
Hadits Abdullah bin Mughaffal r.a. berkata, bersabda Rasulullah SAW : “Shalatlah kalian di tempat peristirahatan (kandang) kambing dan janganlah kalian shalat di tempat peristirahatan (kandang) unta karena sesungguhnya unta itu diciptakan dari syetan.” (HR. Ahmad (4/85), Ibnu Majah (769) dan Ibnu Hibban (5657) dan selainnya).

2. Tempat buang air besar dan kecil
Dalam hadits Zaid bin Arqam r.a. dan selainnya yang diriwayatkan oleh Ahmad (4/373), Ibnu Majah (296), Ibnu Hibban ( 1406), Al Hakim (1/187) dan selainnya bahwa Rasulullah SAW, bersabda : “Sesungguhnya tempat-tempat buang hajat ini dihadiri (oleh para setan, pen), maka jika salah seorang dari kalian hendak masuk kamar mandi (WC), ucapkanlah “Ya Allah, sesungguhnya aku berlindung kepadamu dari setan laki-laki dan setan perempuan.”

3. Lembah-lembah
Sesungguhnya jin dan setan ditemukan di lembah-lembah dan tidak ditemukan di pegunungan. Berkata Syaikhul Islam Ibnu Taimiyyah Rahimahullah dalam Majmu Fatawa (19/33) : “Lembah-lembah adalah tempatnya kaum jin karena sesungguhnya mereka lebih banyak ditemukan di lembah-lembah dari pada di dataran tinggi.”

4. Tempat sampah dan kotoran
Berkata Syaikhul Islam Ibnu Taimiyyah Rahimahullah dalam Majmu Fatawa(19/41) : “(Setan) ditemukan di tempat-tempat bernajis seperti kamar mandi dan WC, tempat sampah, kotoran serta pekuburan.”

5. Kuburan
Telah datang dari hadits Abu Said Al Khudri r.a. bahwa Rasulullah bersabda : “Permukaan bumi itu semuanya masjid (bisa dijadikan tempat untuk shalat, pen) kecuali pekuburan dan kamar mandi.” (HR. Ahmad (3/83), Abu Daud (492),Tirmidzi (317), Ibnu Hibban (1699), Al Hakim (1/251) serta yang lainnya). Berkata Syaikhul Islam Ibnu Taimiyyah Rahimahullah sebagaimana yang disebutkan di dalam Majmu Fatawa (19/41) ketika berbicara tentang tempat-tempat jin : “Pada pekuburan itu terdapat sarana menuju kesyirikan sebagaimana pekuburan juga menjadi tempat mangkalnya para syaitan lihat ucapan beliau sebelumnya.”

6. Tempat yang telah rusak dan kosong
Diriwayatkan oleh Al Bukhari dalam “Al Adab Al Mufrad” (579) dari Tsauban r.a. berkata : Rasulullah , berkata kepadaku : “Janganlah kamu tinggal di tempat yang jauh dari pemukiman karena tinggal di tempat yang jauh dari pemukiman itu seperti tinggal di kuburan.” Hadits ini hasan. Berkata lebih dari satu ulama bahwa Al Kufuur adalah tempat yang jauh dari pemukiman manusia dan hampir tidak ada seorang pun yang lewat di situ. Berkata Syaikhul Islam Ibnu Taimiyyah sebagaimana yang disebutkan dalam “Majmu Fatawa” (19/40-41) ketika berbicara tentang jin : “Oleh karena itu, (syaitan) banyak ditemukan di tempat yang telah rusak dan kosong.”

7. Lautan
Dalam hadits Jabir r.a. berkata : Bersabda Rasulullah: “Sesungguhnya Iblis meletakkan singgasananya di atas lautan dalam riwayat lain di atar air dan kemudian dia pun mengutus pasukannya. (HR. Muslim : 2813). Dan juga datang dari hadits Abu Musa r.a. yang diriwayatkan oleh Ibnu Hibban dan yang lainnya dan hadits ini shahih.

8. Celah-celah lubang tanah
Hadits Ibnu Sarjis r.a. dia berkata : bersabda Rasulullah : “Janganlah salah seorang diantara kalian kencing di lubang . . .” Mereka berkata kepada Qatadah : “Apa yang menyebabkan dibencinya kencing di lubang ?”, dia berkata : “Disebutkan bahwa itu adalah tempat tinggalnya jin”. Hadits ini dikeluarkan oleh Ahmad (5/82), Abu Daud (29), An Nasaai (34), Al Hakim (1/186) dan Al Baihaqi (1/99). Lebih dari satu ulama yang membenarkan bahwa Qatadah mendengar dari Abdullah bin Sarjis r.a. Lihat kitab “Jami’ At Tahshiil.” Hadits ini dishahihkan Al Walid Al Allamah Al Wadi’i dalam “Ash Shahih Al Musnad Mimma Laisa fii Ash Shahihain” (579).

9. Dirumah
Dari Sa’id Al Khudri dikatakan Rasulullah bersabda : Di dalam rumah terdapat penghuni-penghuni (jin) maka jika kamu melihat sesuatu (yang aneh) maka usirlah ia 3X kalau ia pergi maka biarkanlah, tapi jika ia membandel (tidak mau pergi) maka bunuhlah, sebab ia pasti jin kafir (H.R. Muslim)

=======================================================================

Selain dari 9 poin diatas bangsa jin juga suka menempati pohon besar seperti pohon beringin, juga sangat menyukai tinggal di benda-benda keramat (keris, jimat dll) termasuk juga suka tinggal di batu mulia.
Batu Mulia tempat tinggal jin
Perlu diketahui oleh para kolektor batu cincin bahwa bangsa jin sangat menyukai tinggal di dalam batu mulia, baik batu akik, batu kristal, batu berlian dll, banyak dari bangsa jin mempaforitkan tinggal di batu alam sebab dengan tinggal didalam batu alam mereka dapat memiliki kekuatan dan kemampuan spesial dengan menyerap energi alam melalui batu alam.
Kemampuan ilmu sihir dengan menggunakan kekuatan alam memang banyak dimiliki oleh bangsa jin. Sebagaimana Ibn Qayyim menjelaskan hakikat sihir, beliau berkata, ”Sihir adalah kumpulan pengaruh roh-roh jahat (setan dikalangan jin dan manusia) dengan kekuatan alam darinya.” (Ibn Qayyim al-Jauziah,Zad al-Ma’ad,jilid IV,h.126).
Sebagaimana manusia, Jin juga sangat menyukai tinggal di lokasi yang jauh dari polusi, udaranya bersih, tempatnya alami dan nyaman (seperti perbukitan, pinggir laut, pulau yang masih alami dll) sebab lokasi ini akan menyehatkan bangsa manusia sebab energi alam yang bersifat positifnya besar sekali untuk kesehatan fisik dan psikis manusia.
Begitu pula jin senang tinggal di benda-benda alami, pengamatan saya secara psikik, batu akik ini secara alami menyerap beragam energi alam yang dengan menggunakan tehnologi alam jin , bangsa jin dapat merekayasa kekuatannya untuk kesaktiannya.
contohnya : bangsa manusia membuat laser dengan perantaraan karbondioksida, nitrogen, dan helium dan memakai batu mulia untuk memperkuat pancaran energi laser dengan menggunakan batu ruby. contoh kecil bangsa manusia mampu merekayasa energi alam untuk persenjataan atau membuat energi laser ( lihat di http://id.wikipedia.org/wiki/Laser ) begitu juga bangsa jin tehnologi mereka lebih canggih dengan merekayasa energi alam mereka dapat memiliki beragam kesaktian.
Saya bukan menakut-nakuti para pemakai batu cincin, tapi waspadailah jika tanpa kita sadari batu cincin yang kita pakai atau koleksi ternyata disukai jin.
Ciri batu mulia / batu alam yang disukai jin atau ada jinnya yang saya amati secara psikik (eterik) adalah :

1. berada ditempat tidak semestinya, seperti batu alam yang berada dalam batang bambu, dalam buah kelapa, dalam batang pohon dll, hal ini dikarenakan batu itu memiliki bentuk energi spesifik yang digunakan bangsa jin untuk memperkuat dirinya, jika ada bangsa manusia menemukannya bangsa manusia dapat bekerjasama dengan jin hingga manusia juga bisa menjadi sakti.

2. Waspadai jika bermimpi. Jika kita memiliki batu mulia atau batu alam lalu tiba-tiba bermimpi didatangi sosok makhluk entah menyerupai wali, makhluk bersorban, alien dll dan memberitahu bahwa dia penghuni batu mulia/alam.

3. Perubahan kepribadian : waspadai jika setelah memakai batu akik/mulia kepribadian berubah drastis, mudah tersinggung, emosian, timbul rasa takut berlebihan dll

4. Sakit-sakitan, waspadai jika kita memiliki koleksi batu mulia/alam lalu kita banyak menderita penyakit.

5. melawan sunnatullah : waspadai jika batu yang secara sunnatullah misalnya tenggelam dalam air, lalu ketika dimasukkan ke air tiba-tiba bisa berjalan sendiri, atau berputar sendiri dll

Tidak ada larangan secara mutlak bagi seorang laki laki untuk memakai cincin batu akik, karena Nabi Muhammadpun memakai cincin ( Meskipun tujuannya berbeda ) Maka dari itu tetaplah jaga tauhid kita saat memakai cincin batu akik.

Disusun oleh : Perdana Akhmad,S.Psi

Selasa, 07 Oktober 2014

HATI HATI.. SALAH BERDOA BISA FATAL AKIBATNYA..

   Si Wagino Berdoa..   Ya Allah, jadikan aku orang yang cuma dengankipas-kipas saja uang mendatangiku..!Cliiiing...!!!... tak lama kemudian ia jadi penjualsate...
Tidak puas dengan itu, dia berdoa lagi :
Ya Allah, jadikan aku orang yang hanya
dengan duduk goyangkan kaki bisa dapat
rejeki...!
Cliiiing...!!!... kemudian ia jadi penjahit...

Masih tak puas, dia berdoa lagi :
Ya Allah, jadikan aku orang yang hanya
dengan duduk diam uang mendatangiku...!
Cliiiing...!!!... 2 jam kemudian ia jadi penjaga
toilet umum di terminal...

Ya Allah, kali ini jadikan aku yang bisa
memerintah orang kaya! Jadikan aku hamba-
Mu yang bisa mengatur mereka dengan leluasa
dan kuasa...!
Cliiiing...!!!... 4 jam kemudian ia jadi tukang
parkir...

Yaaaaaa Allah, mohon sekarang jadikan aku
orang yang berwibawa, tatapanku disegani
orang, setiap yang bertemu denganku merasa
sungkan gitu...!
Cliiiing...!!!... kemudian ia jadi debt collector...

Ya Allah, koq salah melulu aku yaa... jadikan hamba-
Mu ini seorang yang punya banyak pengikut, ke
mana pun hamba-Mu ini melangkah,
pengikutku selalu mentaatiku...!
Cliiiing...!!!... 1 hari kemudian ia angon bebek...

Ampuuun salah lagi,, Ya Allah.....! Tolonglah
terakhir ini jadikan hamba-Mu ini seorang yang
senantiasa dikelilingi para wanita...!
Cliiiing...!!!... 3 jam kemudian ia jadi tukang
sayur keliling...!!!

Fatal kan??
( intermezo )
 

Kabar Baik Bagi Pencinta Mie Instan*

SEKILAS TENTANG MIE INSTAN Semua pasti udah taulah apa itu mie instan, secara makanan murah meriah ini salah satu teman akrab mahasiswa &| pekerja di akhir bulan *pengalaman hahaha*. Nah, sering denger kan rumor-rumor diluar sana kalo mie instan itu nggak sehat. Mie instan itu berbahaya, mengandung lilinlah, bisa menyebabkan tumor, kanker dan penyakit lain yang seram-seram. Sekarang coba kita bahas satu-satu ya…
Yuk kita langsung ke TKP
 
MIE INSTAN MENGANDUNG LILIN? Isu ini cukup marak nih, katanya mie instan mengandung lilin untuk mencegah mie saling menempel. Ini jelas tidak benar, tidak ada itu cerita mie instan pake lilin, *nah, itu minyak-minyak yang muncul pas waktu kita rebus mie* Tenang… itu bukan lilin kok, itu minyak kawan… Prof Dr FG Winarno mengatakan bahwa mi instan awet dan tahan simpan karena proses pembuatannya, antara lain dengan cara penggorengan atau deep frying yang membuat kadar air mi instan menjadi sangat rendah (sekitar 5 persen), sehingga tidak memungkinkan bakteri pembusuk hidup dan berkembang biak. Karena kadar air yang sangat rendah tersebut, mi instan bersifat sangat awet. Karena prosesdeep frying tersebut menggunakan minyak goreng, tidaklah aneh kalau sewaktu memasak mi instan terlihat berminyak. Tapi tidak mengandung lilin karena lilin adalah senyawa inert untuk melindungi makanan agar tidak basah dan cepat membusuk. Dan itu terdapat pada makanan seperti apel dan kubis, See… no wax in your noodle. 
AIR REBUSAN MIE APA HARUS DIBUANG?
Nah, kalo yang ini sangat berkaitan dengan kasus di atasnya. Katanya sih, biar lilinnya nggak kemakan dibuang aja air rebusannya. Udah dibahas sebelumnya, kalo di mie instan nggak ada lilin. Membuang air rebusannya justru membuang banyak nutrisi loh… *kok bisa?* kalian pernah membaca bungkus mie instan? Ada kalimat dilengkapi dengan vitamin bla bla bla gitu kan? Sudah jelas juga ada vitamin-vitamin dan mineral yang larut air. Jadi, sewaktu kita merebus mie, vitamin dan mineral itu terlarut dalam air rebusan mie. Tapi, pilihan dikembalikan kepada teman-teman, mungkin ada yang masih takut, atau telah terbiasa mengganti air rebusan. It’s your choice, yang penting udah tau kondisi sebenarnya kan? 
  Mie instan tidak boleh dimasak bersama bumbunya, pemanasan di atas 120 derajat Celsius berpotensi menjadi karsinogen pembawa kanker? Wooo…. Isu yang sangat seram. Benarkah demikian? Ternyata tidak. Demikian kata Prof Dr FG Winarno, ahli pangan dan Ketua Dewan Pakar PIPIMM (Pusat Informasi Produk Industri Makanan dan Minuman). “Mi instan kering merupakan produk setengah matang. Disebut instan karena sangat cepat disajikan setelah dipanaskan pada suhu air mendidih.   Biasanya kurang lebih 100 derajat Celsius dalam waktu kurang dari 5 menit. Jadi, suhunya bukan 120 derajat Celsius, di mana suhu tersebut baru dapat dicapai bila menggunakan pressure cooker atau retort untuk strelisasi dalam proses pengalengan pangan,” terangnya.  Satu-satunya alasan kenapa mie nggak boleh dimasak sama bumbunya adalah nanti mie kamu jadi nggak enak *hah? kok gitu?* hahaha, simple, semua sudah ada takarannya, kalo kalian ngerebus mie bener-bener pake air 400cc sih nggak papa, tapi sepertinya sebagian besar dari kalian nggak pernah ngukur air sebelum masak, bener kan? hehe biar rasa mie tetap enak, makanya kita dianjurkan masukin bumbu di mangkuk, karena takaran mangkuk hampir pas, yah, kalo keasinan tinggal ditambah air sedikit. Coba kalo udah dimasak sama bumbunya, kalo kebanyakan air kan jadi nggak enak mie’nya 
Adanya kandungan Natrium? Hmmmm… kenapa ini berbahaya? Disebutkan disalah satu situs bahwa kandungan natrium bisa membahayakan anda yang memiliki/mengidap sakit hipertensi dan maag. Tentu saja didalam mie instan terdapat Natrium. Kalian tentu tau garam dapur, tentu tau rumus kimianya, NaCl, Natrium Klorida, dan selama ini garam tidak pernah dilarang beredar atau ditarik oleh BPOM. Jadi jangan khawatir kalau mie instan mengandung natrium. Hei, bikin mie instan pasti pakai garam 
Mie instan mengandung MSG? MSG tidak berbahaya asal tidak digunakan terlalu banyak. Lembaga pengawas kesehatan, seperti Depkes maupun WHO atao Codex, telah menyatakan bahwa MSG merupakan jenis bahan tambahan makanan yang tidak dilarang penggunaannya dalam industri pangan (sepanjang tidak melampaui batas aman yang distandarkan).  “Mi instan menggunakan bahan pengawet. Dalam proses pembuatannya, mi instan mi instan menggunakan metode khusus agar lebih awet, namun sama sekali tidak berbahaya. Seperti yang telah dijelaskan di atas, salah satu cara pengawetan mi instan adalah dengan deep frying yang bisa menekan rendah kadar air sekitar 5 persen. Metode lain adalah hot air drying (pengeringan dengan udara panas). Inilah yang membuat mi instan bisa awet hingga 6 bulan, asalkan kemasannya terlindung secara sempurna,” tambah Prof Dr FG Winarno. 
Mie instan memang bukan makanan yang sempurna. Ragam gizi didalamnya sangat minim. Mi instan sendiri mengandung protein, lemak, vitamin A, C, B1, B6, B12, niasin, folat, pantotenat, dan mineral besi. Mi instan pun telah dilengkapi dengan sayuran seperti wortel. Namun jumlahnya memang tak sebanyak yang diperlukan. Jadi, harus dilengkapi dengan makanan lain. Itulah yang tertera pada saran penyajian.   Jika ingin makan mi instan dan mendapat asupan gizi, tambahan telur, sayur, atau daging sehingga mi instan bisa memenuhi kebutuhan nutrisi. Lalu minum jus buah tanpa gula, sehingga sumbangan fruktosa bagi tubuh terpenuhi.
Tapi ingat Segala Sesuatu yang Berlebihan Tidak Baik
Semoga Bermanfaat
Sumber: http://www.kaskus.co.id/thread/542d392f138b46fa638b456f/siapa-takut-makan-mie-instant-kabar-gembira-buat-pecinta-mie-instan/?ref=forumlanding&med=quick_update