Oleh karena itu, tak ada salahnya jika saya ingin bersyukur dengan berbagi makanan pada tetangga dan saudara serahim. Ada banyak saudara yang mengelilingi Affan setelah khitan, dan besar harapanku saat itu bisa membantu Affan untuk lebih tersemangati agar segera sehat kembali paska khitan. Tapi, sepertinya itu tak terjadi..karena sesaat setelah sampai dirumah, anakku affan justru menangis karena menahan rasa perih akibat burungnya disunat...hee..
Oh iya..Sedikit cerita saat di TKP
Pada saat masuk ruang sunat, dokter dan perawat sangat bersahabat sekali dengan affan,. Mereka tidak langsung beraksi tapi tetap menjaga komunikasi dengan affan, dan affanpun hanya senyum senyum takut yang mana saat aku pegang tangannya,,ternyata berasa dingin yang mana menunjukan efek perasaan takut yang berlebihan, dan affanpun mulai menangis ketika dokter mulai munyuntik dibagian sekitar kemaluan, yang itupun sedikit membuatku trenyuh dan terharu...( pokok e situasine romantis lah,,,kwkwkk )
Namun saya sangat bersyukur,, di malam pertama setelah dikhitan.. Affan ternyata tetap bisa tidur dengan nyaman dan tidak banyak mengeluh, beda banget dengan saya dulu yang cukup cengeng ,,padahal saya dulu disunat pada saat saya sudah kelas 5 SD lhoo..upps..hee.. yach begitulah, tentu setiap kita berbeda dalam menemui kondisi saat di khitan atau sunat,, karena setiap zaman, tentu teknologi yang dipakaipun berbeda dan ditambah obat obataannyapun tentu juga tak sesederhana saat jamanku dulu.
Dan Alhamdulillah pula, sehari setelah disunat, ternyata si Affanpun sudah berani memakai celana panjang namun tetap memakai celana dalam yang khusus buat orang yang habis sunat, dan mulai bisa masuk sekolah kembali setelah izin satu minggu, buat Affan,, kau telah melewati satu masa dimana kau merasakan sakit itu,, dan kau telah membuktikannya ke aku ( ayahmu ),, bahwa kau seorang anak muslim yang pemberani,,
Dokumentasi acara Khitanan masal di SI Asyibgoh Cikupa Tangerang
Griyayasa Tangerang Raya
Tidak ada komentar:
Posting Komentar