Powered By Blogger

Sabtu, 28 Februari 2015

AMAL PENUTUP YANG MENENTUKAN

Hidayah memang salah satu misteri takdir yang tak terduga. Siapa sangka orang yang tak pernah beribadah seumur hidupnya. Tapi, di ujung hayatnya Allah SWT membuka hatinya untuk memeluk Islam dan mengamalkan satu atau dua praktek. ‘Sedikit’ amal tersebut ternyata bisa menjaminnya masuk jannah, in sha allah. Abu Hurairah menceritakan kisah seorang pemuda bernama Ushairim dari bani Abdil Asyhal. Sebagai catatan, ia enggan memeluk Islam sebagaimana kaumnya.

Ketika pecah perang Uhud beliau juga bahu membahu membela Rasulullah SAW dan kaum muslimin. Dia menyerang musuh dan memberikan perlawanan sehingga terluka di beberapa bagian tubuhnya. Sebelum menghembuskan nafas terakhir dia ditanya tentang motif keikutsertaannya pada perang uhud. “Apakah untuk mengangkat nama bani Abdil Asyhal atau untuk membela Islam?” Ia menjawab, “Aku mencintai agama Islam. Aku telah beriman kepada Allah SWT dan rasul-Nya. Lalu aku masuk Islam dan mengangkat senjata untuk berperang bersama Nabi SAW. “Rasulullah SAW yang mendengar penuturannya berani menjamin Ushairim sebagai ahlu jannah atau penghuni surga

Kisah di atas menunjukkan bahwa Allah SWT sungguh berkuasa terhadap nasib dan takdir manusia. Tidak sedikit orang yang dhahirnya buruk, hidup bergelimang dosa, sampai orang lain menganggap tidak ada sisi kebaikan dalam dirinya. Namun, orang tersebut berhasil berubah di ujung hayatnya dan menjadi ahlu jannah. Begitu pula sebaliknya, ada orang yang menghabiskan umur dan waktunya dalam beribadah. Namun, karena setitik dosa kekafiran seluruh amalnya gugur dan ia termasuk ahlun nar atau penghuni neraka. Dalam Islam ukuran seseorang baik atau buruk adalah bagaimana kondisi seseorang di akhir hayatnya. Akhir yang baik disebut dengan khusnul khatimah. Sedangkan kebalikannya yaitu Suúl Khatimah. Rasulullah SAW bersabda,
إنما الأعمال بالخواتيم
“Sesungguhnya amal itu (tergantung) dengan penutupnya”. (HR Bukhari)
 
Hal ini kadang membuat sebagian orang lebih estimate terhadap ampunan Allah SWT. Ia pun mengabaikan kewajiban yang harus ditunaikan. Umur dan waktunya digunakan untuk menuruti hawa nafsu dan mengejar kenikmatan hidup. Ia menganggap bahwa saat ini merupakan waktu bersenang-senang, sebab masih ada hari esok untuk bertobat dan kebaikan di hari tua nanti akan menghapus segala kesalahan sebelumnya. Namun, siapakah yang bisa menjamin bahwa ia masih hidup sampai hari esok?
 

Oleh karena itu, dalam menjalani kehidupan seseorang harus menakar tingkat raja ‘ atau pengharapannya kepada Ampunan Allah SWT dan penilaian khauf atau takut kepada Allah SWT dengan tepat. Selain itu, khusnul khatimah untuk ahlu maksiat belum tentu terjadi pada setiap orang. Sebab, Kebaikan di ujung hayat merupkan tanda Allah menginginkan seseorang menjadi baik. Dalam sebuah hadits disebutkan.
عن عمرو بن الحمق – رضي الله عنه -, قال: قال رسول الله صلى الله عليه و سلم:
إذا أراد الله بعبد خيرا عسله.; قالوا: يا رسول الله, و ما عسله? , قال: يفتح له عملا صالحا بين يدي موته, حتى يرضى عنه من حوله.
Dari Amru bin al hamiq mengatakan bahwa Rasulullah SAW bersabda, “Bila Allah SWT menginginkan seorang hamba menjadi baik, dia membuatnya terpuji.” Para shahabat bertanya, “Wahai Rasulullah bagaimana Allah SWT membuatnya terpuji?” “Allah SWT membuka pintu amal shalih di ujung hayatnya sehingga orang di sekitarnya ridha kepadanya. “(HR. Ahmad dan Ibnu Hibban)
 
Hadits di atas minimal menunjukkan dua hal. Pertama, kesempatan menjadi baik merupakan bentuk hidayah yang diberikan kepada orang tertentu. Menurut Ibnu Rajab al-Hanbali, faktor yang menyebabkan orang shalih mengalami Suúl Khatimah adalah ( ad-dasiysah ) makar atau maksud kotor tersembunyi dalam hati. Hal tersebut memang tidak bisa dibaca oleh orang lain karena tidak tampak. Namun, dampaknya mempengarhui nasibnya di akhir hayat.
 
Kebalikannya, ahlu maksiat yang memperoleh nikmat husnul khatimah, ada orang yang memiliki karakter atau kebiasaan baik yang tersembunyi. Kebaikan tersebut baru nampak saat ajalnya telah mendekat dan membuatnya berhak mendapatkah akhir yang baik. Kedua, jenis kebaikan yang mendatangkan husnul khatimah. Akar kata ` assalahu yang berarti membuatnya terpuji dalam hadits di atas, hampir sama dengan kata asal `asal yang berarti madu. Madu yang merupakan jenis makanan yang sangat bermanfaat. Jika madu dicampur dengan makanan atau minuman lain, membuatnya menjadi merasa manis. Secara tersirat Rasulullah mentamsilkan amal shalih tersebut dengan madu untuk menunjukkan jenis amal shalih yang berpahala besar. Manfaat amal tersebut berguna untuk diriya dan orang lain disekitarnya. Oleh karena itu, amal tersebut memperoleh balasan yang besar meski amalnya kecil. Rasulullah SAW bersabda,
عمل قليلا وأجر كثيرا
“Beramal sedikit, namun memperoleh pahala yang banyak.” (HR. Bukhari)
 
Ibnu rajab mengatakan bahwa secara umum, Suúl Khatimah atau khusnul khatimah adalah buah dari perbuatan yang dilakoni sepanjang hidup. Karena itu, para ulama pada zaman dahulu sangat mengkhawatirkan nasibnya saat sakaratul maut dan mencemaskan akibat perbuatan yang dulu pernah dilakukan. Seorang ulama makkah bernama Abdul Aziz bin Abu Ruwad menceritakan bahwa ia pernah menjenguk orang yang sedang sekarat. Orang-orang disekitarnya memandunya mengucapkan kalimat tahlil. Namun, kalimat tersebut tak mampu ia ucapkan. Kalimat terakhir yang keluar justru ucapan kekufuran. Abdul Aziz pun menanyakan latar belakang orang tersebut. Menurut orang di ruang itu, pada waktu hidup dia adalah pecandu miras. Sehingga lidahnya menjadi kelu saat tak dapat mengucapkan kalimat tahlil. Karena itu Abdul Aziz bin Ruwad memberi nasehat, “Berhati-hatilah, karena maksiat menyebabkan Suúl Khatimah.” 
Wallahu A’lam..

Sumber:  ceritamanda.wordpress.com

Selasa, 24 Februari 2015

AYO LATIHAN JADI PENULIS !!

Sebelum ikut bergabung dengan kompasiana, saya termasuk orang yang tidak bisa menulis. tercatat, di halaman akun facebook saya saja tidak pernah ada artikel panjang yang memperlihatkan ciri ciri seorang yang pandai menulis, Namun kalau mau ditelisik lebih dalam lagi sebenarnya saya suka menulis, hanya saja kadang saya sering merasa bingung sendiri ketika mau menulis sesuatu, bingung mau mulainya dari mana, mau nulis soal apa.. Hehehe…. Padahal diotak saya kadang banyak sekali topik tulisan yang berseliweran. Karna itu, sejak bergabung dengan kompasiana kurang lebih satu tahun  yang lalu, saya baru hanya mampu menulis beberapa  artikel saja. Itu pun dengan kualitas yang biasa- biasa saja.



Ternyata menulis itu tak semudah yang saya bayangkan. Dulu saya berfikir menulis itu gampang, dan bisa dilakukan oleh siapa saja. Tapi, sepertinya saya salah. Untuk bisa menulis dengan kualitas yang baik, seseorang dituntut untuk memilki informasi dan referensi yang cukup tentang suatu topik yang akan ditulis. Oleh karna itu seorang penulis juga harus suka membaca. Sehingga antara menulis dan membaca keduanya tidak bisa dipisahkan satu sama lain bagi seorang penulis.

Selain rajin membaca, seorang penulis juga harus faham tatacara menulis sesuai dengan kaidah Ejaan Yang Disempurnakan (EYD), agar tulisan yang dihasilkan, enak dibaca dan mudah difahami maksudnya ya mudah dipahami oleh pembaca. Yaahhh…, untuk penulis pemula seperti saya, tidak mudah memang, tapi, bukan berarti tidak bisa kan!?  Kuncinya, semangat, mau belajar, dan teruslah latihan menulis tentang apa saja. Yupss.. tulislah tentang topik  apa saja yang menurut kamu bermanfaat dan tidak merugikan orang lain, bisa soal hobi, politik, sosial ataupun hanya nulis tentang kegiatan kamu sehari hari saja,, yach kan namanya juga menulis.. Jadi, tunggu apa lagi, ayo menulis!!

Griyayasa Tangerang Raya

Senin, 23 Februari 2015

TENTANG GENGSI

Gengsi, emang cuma sebuah kata. Tapi auranya membahana, hingga merasuk ke dalam aliran darah banyak manusia. Di antara kita, berapa banyak hidup bermodalkan gengsi? Ya gengsi. Kata banyak orang gengsi bicara tentang kehormatan, tentang martabat. Kerenn banget sih si gengsi …Pertanyaannya, apakah kita bangga punya gengsi? Kalo saya yang jawab, tidak. Karena hidup tidak diukur dari gengsi kita. Kalo umur kita sudah tua, buat apa bilang masih muda. Kalo cinta, ngapain cuma ngeliatin doang; kenapa gak bilang cinta. Kalo ekonominya pas-pasan, buat apa gayanya seperti perum peruri. Uhhh, gengsi, gengsi, sungguh penyakit mental yang berbahaya.

GENGSI, memang menyeramkan. Bikin banyak orang tidak apa adanya. Bikin hidup penuh kamuflase alias semu. Bikin orang gak mampu maksain diri. Bikin kita jadi doyan berbohong. Bikin gaya hidup jadi gak bener. Bikin yang primer jadi kalah ama yang tersier. Bikin anak-anak kita jadi ikut-ikutan gak bener. Lagi-lagi, gengsi sungguh menyeramkkan.  Ahhh, masak sih sampe segitunya ngebelain gengsi?


Syukurlah kalo kita eling. Tapi coba lihat aja ke Starbucks. Di situ kita beli kopi apa beli gengsi?  Kalo beli kopi, di warung kopi pinggir jalan juga gak masalah. Kan semua kopi diseduh pake air panas dari dalam termos. Lha kan kita nyari tempat ngopi yang nyaman? Kalo nyari tempat yang nyaman gak masalah. Asal jangan bilang gak bisa ngopi di tempat yang gak enak aja. Atau biar keliatan, ngopinya lebih berkelas ….. itu namanya gengsi hehe.

Gengsi kan buat harga diri kita juga?  Kata siapa. Harga diri dengan gengsi itu beda. Harga diri itu basisnya kesadaran akan apa yang kita miliki. Kalo gengsi, basisnya gila kehormatan atau gila martabat. Ketika harga diri kita kokoh maka gengsi akan melekat dengan sendirinya. Tapi jangan dibalik, menjual harga diri demi gengsi. Apalagi sampe berani mengorbankan harga diri hanya untuk hal-hal yang sepele. Pusing kan? Sama dong. Gengsi itu gak enak dimakan. Tapi banyak orang mati-matian memburu gengsi. Berani melakukan apa saja, demi gengsi. Luar biasa ya. Wajar kalo sekarang, banyak orang bertikai demi kekuasaan, bertengkar untuk popularitas, bertindak melawan hukum, atau berperilaku amoral. Semuanya terjadi karena mengejar GENGSI.


Kalo kata agama, urusan gengsi itu bukan urusan supaya dihargai orang. Bukan soal kasta sosial yang kamuflase. Tapi gengsi adalah tidak meminta-minta kepada selain Allah. Itu baru keren, gengsi demi Allah.
Jadi kita harus gimana dong? Ya gak gimana-gimana. Kita cuma perlu mawas diri aja terhadap penyakit gengsi. Karena gede gengsi itu membahayakan pemiliknya. Hiduplah apa adanya, gak usah banyak gengsi. Kita tidak hidup dari gengsi, tapi dari Allah.

Hidup kita adalah pesawat kita. Kita yang jadi pilotnya. Istri dan anak-anak kita jadi co-pilotnya. Orang lain di sekitar kita hanya penumpang saja. Ada yang di kelas ekonomi, kelas bisnis, atau kelas eksekutif. Kalo kita gak suka sama hidup kita, silakan turun dari pesawat …. gampang kan?  :D  :D


Griyayasa Tangerang Raya




Kamis, 19 Februari 2015

SAAT MENDADAK GROUFIE

Swafoto atau foto narsis (bahasa Inggris: selfie) adalah jenis foto potret diri yang diambil sendiri dengan menggunakan kamera digital atau telepon kamera. Foto narsisis sering dikaitkan dengan narsisisme, terutama dalam jejaring sosial. Pose yang digunakan umumnya bersifat kasual, dan diambil dengan menggunakan kamera yang diarahkan ke diri sendiri, atau bisa juga melalui cermin. Objek foto ini biasanya hanya si fotografer atau beberapa orang yang bisa dijangkau oleh fokus kamera. Foto narsisis yang melibatkan beberapa orang disebut dengan "foto narsisis kelompok". Pada tahun 2013, kata selfie secara resmi tercantum dalam Oxford English Dictionary versi daring, dan bulan November 2013, Oxford Dictionary menobatkan kata ini sebagai Word of the Year tahun 2013


Mengambil foto diri sendiri sudah dilakukan sejak munculnya kamera boks Kodak Brownie pada tahun 1900. Metode ini biasanya dilakukan melalui cermin. Putri Kekaisaran Rusia, Anastasia Nikolaevna, adalah salah satu remaja yang diketahui pertama kali mengambil fotonya sendiri melalui cermin untuk dikirim kepada temannya pada tahun 1914. Dalam surat yang dikirim bersama foto itu, ia menulis: "Saya mengambil foto ini menggunakan cermin. Sangat susah dan tangan saya gemetar". Awal penggunaan kata selfie terjadi pada tahun 2002. Kata ini pertama kali muncul dalam sebuah forum Internet Australia (ABC Online) pada tanggal 13 September 2002.

jika selfie berarti self fotogerafy, sekarang kata ini mengalami perkembangan banyak orang saat ini melakukan aktivitas selfie, bersama teman atau keluarganya, sehingga istilah selfie nggak lagi cocok untuk digunakan, maka munculah istilah baru dengan sebutan groufie

Sumber wikipedia.org 

Groufie bareng keluarga>>

 Griyayasa Tangerang Raya

Sabtu, 14 Februari 2015

TENTANG ANGKA 13

       Pada zaman modern ini, angka 13 masih dipercaya sebagai angka "sial". Percayakah anda? Percaya atau tidak percaya, pada kenyataannya di Jakarta, gedung - gedung bertingkat seperti apartemen, mall atau gedung perkantoran yang baru dibangun pada tahun ini sudah menghilangkan angka 13 pada gedung mereka. Hal itu terlihat dari angka lantai pada elevator (lift). Di dalam lift, dari angka 12 langsung lompat ke angka 15. Ada apa dengan angka 13 itu? Mengapa semua orang begitu menghindarinya? Apakah hanya sebuah mitos? Mari kita simak...
 

     Angka 13 sekarang ini memang sering diartikan sebagai angka sial, angka yang berhubungan dengan dunia mistik, Angka 13 ini terdapat di berbagai benda di sekeliling kita, mulai dari rumus Barcode yang tertera di setiap produk keluaran pabrik, lambang negara Amerika Serikat, jumlah kartu remi dan tarot, rumus suci geometri yang biasanya terpahat dan disembunyikan dalam berbagai arsitektur bangunan seperti halnya Monumen Washington DC dan Patung Liberty, simbolisasi logo mikocok, simbolisasi logo McDonalds dan berbagai perusahaan multinasional AS, lembaga-lembaga pemerintah maupun swasta di AS, hingga bilangan batu permata yang ada di Cruix Gemmata, salib yang bertaburkan 13 batu mulia. 

     Angka ini juga disimbolkan sebagai Yesus dengan 12 muridnya, Dinasti Rotschild dengan 12 Dinasti Yahudi Dunia lainnya yang berkumpul di Bavaria pada tahun 1773 (pendirian Illuminaty dengan Adam Weishaupt sebagai Grandmaster), dan sebagainya. Sejak lama angka 13 dipercaya sebagai angka yang membawa kesialan, sebab itu angka ini tidak digunakan sebagai nomor kamar di hotel-hotel besar, nomor tempat duduk di pesawat, nomor lantai di gedung-gedung pencakar langit dan lainnya. Dan orang-orang yang memiliki ketakutan yang berlebihan terhadap angka 13 disebut sebagai Triskaidekaphobia.
 

      Napoleon Bonaparte, Paul J. Getty, dan Franklin Delano Roosevelt sangat percaya dengan kesialan angka 13 ini sehingga selalu menghindari makan malam dengan 13 orang. Di dalam kekristenan, angka 13 ini mengingakan mereka akan episode perjamuan terakhir, di mana murid yang ke-13 berkhianat terhadap Yesus. Angka 13 jika bersamaan waktunya dengan hari Jum’at (hari yang oleh orang Kristen dipercaya sebagai hari kematian Yesus) dianggap sial dua kali lipat (Fiday 13).

     Mengapa “Konspirasi” sangat doyan menggunakan angka 13 di dalam simbol-simbol mereka? Annemarie Schimmel di dalam The Mystery of Numbers (1993) mengutip simbolog Ernst Boklen yang melakukan penelitian mendalam terhadap kepercayaan angka 13. Buku Boklen ini diterbitkan pada tahun 1913! Menurut Boklen, kelompok-kelompok gnostik dibentuk dengan format 12+1 (13). Schimmel sendiri berkeyakinan jika kepercayaan ini berasal dari kepercayaan mistis di zaman Babilonia, bahkan lebih tua dari era tersebut.
Dalam kepercayaan Kabbalah, angka 13 menempati posisi suci, sebab itu banyak digunakan dalam berbagai simbol dan arsitektural. 


     Lantas mengapa angka 13 juga Templar dibasmi (Jumat, 13 Oktober 1703). Hal ini bisa jadi sebuah cemoohan terhadap keyakinan Templar yang dilakukan oleh Paus Clement V dan King Philip Le Bel (Philip IV) di Perancis terhadap angka 13. Bagi seorang Muslim, tentu kita tidak boleh meyakini angka-angka karena hal tersebut bisa menjurus kepada kemusyrikan. Mengapa angka 13 dianggap angka yang membawa kekurang-beruntungan? Sebenarnya, kepecayaan tahayul atau dalam istilah lain disebut khurofat dan aneka mitos yang ada berasal dari pengetahuan kuno bernama Kabbalah. 

     Kabalah merupakan sebuah ajaran mistis kuno, yang telah dirapalkan oleh Dewan Penyihir tertinggi rezim Firaun yang kemudian diteruskan oleh para penyihir, pesulap, peramal, paranormal, dan sebagainya?terlebih oleh kaum Zionis-Yahudi yang kemudian mengangkatnya menjadi satu gerakan politis?dan sekarang ini, ajaran Kabbalah telah menjadi tren baru di kalangan selebritis dunia.

     Bangsa Yahudi sejak dahulu merupakan kaum yang secara ketat memelihara Kabbalah. Di Marseilles, Perancis Selatan, bangsa Yahudi ini membukukan ajaran Kabbalah yang sebelumnya hanya diturunkan lewat lisan dan secara sembunyi-sembunyi. Mereka juga dikenal sebagai kaum yang gemar mengutak-atik angka-angka (numerologi), sehingga mereka dikenal pula sebagai sebagai kaum Geometrian.

 

   
    Menurut mereka, angka 13 merupakan salah satu angka suci yang mengandung berbagai daya magis dan sisi religius, bersama-sama dengan angka 11 dan 666. Sebab itu, dalam berbagai simbol terkait Kabbalisme, mereka selalu menyusupkan unsur angka 13 ke dalamnya. Kartu Tarot misalnya, itu jumlahnya 13. Juga Kartu Remi, jumlahnya 13 (As, 2-9, Jack, Queen, King). Lihatlah bendera Amerika Serikat, lalu hitung jumlah strip merah dan putihnya. 13?

Yaa,,, 13


Lalu bagaimana dengan orang yang lahir di tanggal 13

aku ( admin ) termasuk salah satu orang yang dilahirkan di tanggal 13 pebruari hari jumat legi, namun Alhamdulillah saya tidak percaya dengan hal hal yang seperti itu, karena aku meyakini semua yang telah, sedang, dan akan terjadi merupakan sebuah takdir yang telah ditetapkan oleh Allah azzawajalla limapuluh ribu tahun sebelum penciptaan langit dan bumi seperti yang telah dijelaskan didalam sebuah hadist "

Sesungguhnya Allah menetapkan takdir-takdir makhluknya 50.000 (Lima puluh ribu) Tahun sebelum menciptakan langit-langit dan bumi.” (HR. Muslim 2653, shahih)

soo.. mari kita serahkan semua yang telah, sedang dan akan terjadi hanya kepada Allah dengan meyakini takdirNya yang baik ataupun yang buruk

Dihimpun dari berbagai sumber.

Griyayasa Tangerang Raya 

Kamis, 12 Februari 2015

BELAJAR TAHAN UJI

Bismillah..
      Pelajaran terbaik di sebuah kehidupan mungkin bisa kita dapat di dalam situasi yang paling tidak enak di dalam kehidupan kita, bahkan mungkin  di titik nadir terendah di hidup kita. Beberapa proses kehidupan dan ketidaknyamanan yang kita rasakan seringkali justru menjadi berkah bagi kita dikemudian hari. Percaya atau tidak, hal-hal yang sedang kamu perjuangkan sekarang, yang sedang kalian gumuli bahkan yang kalian sedang jungkir balik melewatinya suatu saat nanti justru menjadi “amunisi” bagi kalian untuk melihat kehidupan di masa yang akan datang, ini bukan sekedar ucapan atau tulisan buat pemanis dan menghibur hati saja, tapi disaat kalian telah berhasil overcome dari segala kesulitan, godaan, ujian bahkan kekecewaan, kalian akan menjadi pribadi yang lebih kuat, tangguh dan tidak cengeng (Mewek) ketika masalah datang


      Cukup banyak proses yang  tidak enak dalam hidup  pernah saya lalui, rasanya ingin nangis ( ya emang udah pernah  sampe nangis juga sich..) protes, mau jungkir balik, tapi apa daya, hidup ini harus terus berlanjut. Hari ini ketika saya bisa menulis seperti ini karena saya sudah melewati beberapa ujian berat dalam hidup, saya mencoba berusaha untuk berubah  walaupun terasa berat, tetapi hari ini saya bisa menceritakan ke teman-teman saya yang lain, baik langsung maupun tidak langsung melalui tulisan ini, bahwa hidup  adalah proses, kita di “uji” di tempa, untuk mencapai apa yang Allah Azzawajalla mau didalam hidup kita.. Karna itu nikmatilah, pahitnya, sakitnya, tidak nyamannya menghadapi suatu masalah, dan berharaplah kepadaNya bahwa semoga semua ini nantinya akan berahir dengan indah dan pada waktu yang tepat.
Aamiin



my Twitter: https://twitter.com/@AndryKarta_82
my Facebook: https://www.facebook.com/Andry Kartanegara
my Email: affanandri@yahoo.co.id
my Email: affanandri82@gmail.com
my google + : google.com/+Andry Kartanegara
my Blog: andrykartanegara.blogspot.com

Griyayasa Tangerang raya

Selasa, 03 Februari 2015

Senter Untuk Bus Pahala Kencana


Assallamu’alaiqum

    Ini adalah kisahku yang memprihatinkan & menyedihkan,, yang baca ngga usah nangislah..!!
Pada bulan januari hari sabtu 2013 ( tanggalnya saya lupa ) saya pulang ke Bobotsari purbalingga jawa tengah menggunakan jasa transportasi bus pahala kencana, berangkat dari agen bus pahala kencana daerah cirewed cikupa tangerang pada sore hari sekitar jam 16.30, saat diperjalanan setelah malam menjelang kira kira perjalanan bus sudah mulai masuk  tol jakarta - cikampaek ngga ada gelagat yang mencurigakan, Namun setelah keluar tol cikampek ” ..eng.. ing.. eng ” tiba tiba lampu jalan bus pahala yang aku naiki mati.

    Sesaat supir menghentikan laju Bus dan kondekturpun dengan sigap  berusaha memperbaiki lampu depan Bus, namun hasilnya nihil alias sia sia, akhirnya dengan terpaksa bus tetap dipaksa jalan dengan pelan pelan ( Mungkin kalau dibayangin kayak Keong kali..”senyum nyinyir” )  sampai akhirnya di poll rumah makan sekitar wilayah indramayu, seluruh penumpang diminta turun dan disuruh pindah bus Pahala yang lain, Akhirnya setelah menunggu sekitar 30 menit akhirnya datang bus pengganti,,

    Setelah beberapa hari saya mencoba melayangkan Komplain ke agen pahala wilayah cirewed cikupa dengan mengirim sms namun tidak ada balasan sama sekali (mungkin memang salah jalur kalau aku protesnya ke agen “mungkin  neng agen diguyoni thook”) ..
Kayak Mimpi Buruk Aja ..



              ((TERNYATA KEJADIAN MATI LAMPU JALAN  KEMBALI TERULANG.. ))

    Tepatnya pada tanggal 08 agustus 2014 yang lalu saya kembali Naik Bus pahala kencana lagi untuk pulang ke Kota Dagang Bobotsari purbalingga, Namun namanya emang lagi Takdir kali yee,, saya  mengalami hal yang serupa, hanya saat mati lampu jalan tersebut, kejadiaanya setelah masuk gerbang tol sekitar wilayah cirebon (saya nggak begitu hapal nama wilayahnya), setelah gagal diperbaiki juga akhirnya bus pahala yang saya naiki berjalan pelan pelan dibelakang bus pahala kencana yang lain tanpa ada penerangan lampu ( sistem kelistrikan bus mati) tanpa lampu sen, lampu jalan dan lampu dalam bus, suasananya sungguh gelap gulita,,wis koyok numpak grobak rasane,  sampai akupun sangking ngenesnya takhirnya tertidur … aku terbangun setelah sampai di poll rumah makan wilayah prupuk tegal (kalau tidak salah), kamipun disuruh turun semua untuk pindah bus pahala yang lain…

Sungguh sangat tidak nyaman..
Semoga tulisan ini dibaca oleh pihak perusahaan bus pahala kencana atau mungkin bapak sopir atau kondektur Bus Pahala  yang hobi mampir di kopasiana tolong titip pesen buat situ punya Managemen, agar mengoprasikan bus bus yang memang layak pakai, bukan bus bus rusak yang dipaksa suruh  jalan.


Wassallamu’alaiqum
Andri Sugianto  — 085715858573 –

Sumber: http://regional.kompasiana.com/2014/08/16/senter-untuk-bus-pahala-kencana-673510.html?fb_action_ids=89105134757

((Griyayasa Tangerang Raya))