Powered By Blogger

Rabu, 26 Agustus 2015

Ceritakan Pada Allah Meski Kau Tak Mampu Berkata-kata

Jika kamu sedang sedih, apapun sebabnya, tentu tak ingin kamu simpan sendiri. Orang yang paling kamu cari adalah yang paling dekat denganmu. Kenapa? Karena yang terdekat adalah yang terfaham terhadap dirimu. Kamu berharap ia memberimu udzur atas kesedihanmu. Orang asing tak memahami. Tapi apa kamu yakin, bahwa orang terdekatmu itu selalu faham 100% maksudmu?

Ternyata tidak selalu.
Begitulah manusia. Iya, begitulah manusia. Tidak semua hal terfahami oleh manusia. Kadang hal mudah sulit difahami. Kadang hal sulit mudah difahami. Jika kamu tahu bahwa manusia begitu, maka ke mana kamu pergi? Kepada Allah al-Aliim al-Khabiir kamu kembali. Kembalikan pada-Nya. Ceritakan itu pada Allah. Jika itu karena salahmu, akuilah itu salahmu. Jikapun kamu tak mau mengaku, kamu tahu Allah tahu segala detail salahmu. Tiada lagi celah menghindar. Jika itu bukan salahmu, maka ceritakan pada Allah. Bahkan, ceritakan pada Allah meski kamu tak punya lagi kata yang tersisa...Mungkin karena terlalu sedih atau memalukan...Mungkin karena memang kamu tak pandai merangkai kata...
Kekasihmu kadang kecewa kamu tak pandai merangkai kata, tetapi Allah Ta'ala senang dengan taubat hamba-Nya; padahal yang dilakukan hamba bukan cerita, bukan berkisah, bukan bertutur kata, melainkan menangis menangis menangis semata. Melainkan menumpahkan kejujuran kata lewat air mata. Tumpah semua. Di depan Rabbnya bersimpuh. Mengakui itu semua.

Ceritakan pada Allah meski yang bisa kamu berikan hanyalah air mata.
Kadang, tetesan air mata lebih punya makna dibandingkan sekadar kata. Allah Maha Tahu...jumlatan wa tafshila, global dan terperinci, segala proposalmu. Dia Maha Tahu bait-bait di qalbumu. Kamu ingin apa, Dia Tahu. Kamu benci apa, Dia Tahu. Kamu bersungguh atau berpura-pura, Dia Tahu. Tapi Dia ingin agar kamu bersegera mengangkat tangan berhadapan dengan wajah bernodamu itu. Dia ingin kamu menulis proposal permohonan pada-Nya melalui lisan maupun tangisan. Dia ingin kamu membuktikan cintamu pada-Nya setelah Dia selalu membuktikan bahwa Dia selalu peduli padamu. Dia selalu memperhatikanmu. Dia menyembuhkanmu saat sakitmu. Dia memberikan pelangimu kembali setelah hujanmu.

Jika kamu jujur, dan tak satu pun makhluk mempercayaimu, maka al-Khaliq tahu kejujuranmu. Jikapun Allah al-Qahhar sudah memutuskan keindahan masa depan untukmu kelak, maka tak satu pun bisa atau bermandat menghalangi keputusannya, meskipun seluruh makhluk bersepakat menghalangi. Karena sebenarnya cinta-Nya yang harus kamu kejar, bukan cinta selain-Nya. Maka katakan cintamu pada-Nya jika memang jujur, dan takutlah jika kamu bohong. Makhluk bisa saling membohongi satu sama lain. Namun makhluk tak bisa membohongi Khaliqnya. Barangsiapa berbohong kepada-Nya, ia sedang membohongi dirinya sendiri.
Maka ceritakan pada Allah meski baru bisa setitik air mata...

By Hasan Al-Jaizy

Senin, 17 Agustus 2015

17AN DISUDUT GANG RUMAH

Bismillah
Tepat hari ini 17 Agustus 2015, tidak terasa sudah 70 tahun kita warga Indonesia telah menghirup udara kebebasan, kebebasan dari penjajah bangsa jepang dan belanda, kebebasan yang telah didapatkan dengan perjuangan yang sangat gigih oleh para putra putri bangsa. Yang mana mereka telah rela kehilangan nyawa demi membela Agama dan harga diri bangsa, cukuplah sejarah yang berbicara, bahwa kemenangan yang didapatkan oleh rakyat indonesia adalah berkat Rahmat Allah Azzawajalla melalui darah darah para shuhada, merekalah yang sebenar benarnya  pejuang bagi kita dan negeri ini.

Kini.. kita yang hidup di zaman kemerdekaan, terlebih dizaman modern dan penuh Informasi, dituntut untuk mampu melanjutkan perjuangan para pahlawan bangsa, yaitu dengan cara mengisi kemerdekaan ini dengan penuh rasa tanggung jawab.. Namun tentunya setiap kita sebagai warga negara Indonesia akan berbeda cara dalam mengisi kemerdekaan ini, namun intinya adalah..Kemerdekaan ini seharusnya mampu  merubah  kita untuk berbuat hal yang lebih baik..Bukankah Begitu??

MERDEKAAAA...!!!!!!!

Ini adalah keceriaan anak anak di salah satu sudut gang depan gubugku dalam memeriahkan acara Tujubelasan _



GriyaYasa Tangerang 10.43PM

Senin, 10 Agustus 2015

"BERHATI - HATILAH" DENGAN DUA ORANG INI..!!

Bissmillah..
Kali ini saya akan sedikit bercerita tentang dua sosok orang laki laki, yang saat ini sedang saya amati secara serius dan seksama,  karena dari hasil pengamatan di dunia maya, gerak gerik kedua orang ini  sangat "mencurigakan", hingga membuat saya jadi penasaran, keduanya adalah  orang yang selama ini aku kenal di dunia maya, namun di alam nyatapun ternyata saya juga mengenal mereka  lhoo,, Yo mesti lah,, wong mereka teman teman saya sendiri kok,, :D

Apa di sosmed terutama Facebook para pembaca yang budiman juga berteman dengan mereka?,, Jika iya maka simaklah dengan baik:

Ristanto bin Bashory 
Nama yang diberikan ayahnya adalah Ristanto,,cakep bukan??..  namun uniknya panggilan sehari hari dia adalah Kanthong,,he..he..unik kan? Panggil dia Mas Kanthong,, Cowok kalem namun keren yang ngakunya lahir dibulan Juli 19xx ini  adalah teman saya sejak kecil, dari SD, SMP kita selalu bareng,  namun saat lanjut ditingkat atas, kita terpaksa berpisah :(  ,,Dia melanjutkan di SMEA, sedang saya ngelajut di STM, namun setelah tiga tahun lamanya merampungkan pendidikan ditingkat atas itu, kami jarang bertemu kembali, karena saya mencoba hijrah ke jakarta (tepatnya di Tangerang sih..) dan Mas Kanthong masih asyik serius membantu orang tuanya berdagang di kampung halaman,,,he,,he,,(pake bahasa halus, asline yo jane nganggur) :D

Singkat cerita si Mas Kanthong ini  udah bosen menjadi pengacara dikampung (pengangguran banyak acara), dan akhirnyapun dia pun ikut berangkat berjuang mengadu nasib di kota metropolitan jakarta dengan bermodalkan keahlian yang di dapat saat mengenyam pendidikan di SMEA Muhammadiyah Bobotsari  yaitu bidang akuntansi, namun setelah sekian lamanya menjadi "pengacara"  dijakarta, akhirnya dengan penuh kesadaran  sahabatku ini mencoba alih profesi.
Dari mencoba coba ikut di mobil pengiriman ekspedisi, lalu sempat masuk ke dunia per-premanan...he,,he,, namun tetap  kalem dan baik hati kok,,, sempat pula jualan koran, jualan cilok, jualan es dawet, jualan  siomay, jualan sendal, serta jualan baju, semua pernah dia jalani selama diperantauan..sampai akhirnya mas kanthong ikut bekerja di sebuah rumah makan dan menjadi seorang chef disebuah restoran, tapi sayangnya,, menjadi seorang chef di sebuah restoran kurang lebih selama 6 tahun bagi mas kanthong ternyata belum bisa memuaskan hatinya untuk terus berkarya dan mencoba menciptakan sebuah lapangan kerja sendiri dan dikelola sendiri.

Dan pada suatu ketika dengan  modal keahlian memasak yang didapat dari restoran  itulah, mas kanthong akhirnya memberanikan diri untuk keluar dari pekerjaanya dan memulai mencoba membuka usahanya sendiri, yang diawali dengan mencoba berjualan Nasi goreng, lalu Bakmie bangka, sempat pula jualan Puding dan sekarang yang sedang dirintisnya adalah membuka Distro Fassion sekaligus  membuka usaha kuliner ditempat yang sama di wilayah cibinong bogor, yaitu  dengan membuka warung baso dengan nama "Baso Kerikil & Bakmie Bangka.Mas Tanto".... gemana,, mantappp kan??


Mulyono Bin Narno Jickyn 
Saya mengenalnya  karena dulu kebetulan kami satu komplek di perumahan, meskipun waktu itu, mas mulyono ini masih menjadi seorang karyawan di sebuah perusahaan ( baca:kuli,,he he  :D ).. namun semangat untuk maju nampak terlihat sekali dari setiap langkah dan perkataanya. 

Sempat mengenyam pendidikan di SMK Muhammadiyah Semin lulusan 95,  Pria berwajah imut namun manis kelahiran 07 Januari di kota gunung kidul jogja ini, nampaknya masih  belum puas jikalau hanya mengandalkan gaji bulanan saja,  setelah berfikir keras dan dengan pertimbangan yang cukup matang, mas mulyono akhirnya mengundurkan diri dari tempatnya bekerja. 
Sempat menjadi  karyawan alias kuli alias orang gajian selama sebelas tahun, kemudian selama tiga bulan menjadi sales asuransi dan sempat pula  menjadi seorang Guru disebuah Yayasan Pendidikan Islam hampir selama tiga tahun,  yang akhirnya Allah Azzawajalla memberikan jalan bagi mas mulyono ini untuk menjadi seorang wirausahawan, berbekal  belajar dan berlatih membuat baso, akhirnya mas mulyono kini telah membuka usaha warung baso & mie ayam, bahkan saat ini telah memiliki tiga cabang  warung baso & mie ayam diwilayah tangerang, dengan mengusung nama dagangnya "Bakso Sopo Nyono Mas Mul"   ...Hebatt kan??
----------------

Demikianlah sedikit cerita singkat kehidupan dua sosok sahabatku yang memiliki semangat juang yang tinggi dalam merintis usahanya, tanpa mengenal lelah dan putus asa, yang sampai akhirnya usaha yang dirintis tersebut In Sha Allah semoga akan mencapai puncaknya sebagai  Wirausahawan warung Baso & Mie Ayam yang sukses, Tidak berlebihan admin di awal  menggunakan judul "Berhati- hatilah dengan kedua orang ini" karena  kedua sahabatku ini telah banyak memiliki pengalaman yang berliku dalam merintis usahanya tersebut, mereka telah ditempa dengan kegagalan & ujian tentunya. 

Dan setidaknya jalan cerita mereka berdua bisa memberi inspirasi dan semangat untuk para pembaca yang budiman, untuk kita semua  mulai belajar berkarya, yaitu melatih diri menjadi seorang wirausahawan, meskipun untuk saat ini kita belum menuju kesana, atau baru berfikir kesana, atau bisa jadi mungkin sudah mulai membuat rencana untuk menjadi seorang wirausahawan.
Tetaplah semangat Sahabat 

Wassalam

(( Griyayasa Tangerang Raya))